TRENDING

Sabtu, 09 Mei 2015

Peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional



Peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional

Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Utama Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5) malam, mendeklarasikan: Indonesia Bisa! Pendeklarasian itu dilakukan Presiden di hadapan sekitar 80 ribu orang dari berbagai kalangan dan usia yang mengikuti dan terlibat langsung pada peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, dan disiarkan langsung televisi nasional mulai pukul 19.00 WIB.

“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyatukan tekad, meneruskan pembangunan bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera abad 21. Tantangan yang kita hadapi untuk menjadi negara maju dan sejahtera akan masih berat dan kompleks, tetapi kita percaya dengan ridha Allah SWT dan dengan persatuan, kebersamaan, dan kerja keras kita semua, cita-cita ini bisa kita wujudkan dengan kemandian, daya saing, dan peradaban bangsa yang makin tinggi,” katanya. Menurut Presiden Yudhoyono, Indonesia bisa menjadi negara maju dan sejahtera. Oleh karena itu, pada hari yang bersejarah itu, ia mengajak masyarakat Indonesia menggelorakan “Indonesia bisa!” ” Indonesia?!” teriak Presiden. “Bisa…!” jawab masyarakat yang memadati Stadion Utama Senayan, Jakarta.

“Indonesia?!” kembali Presiden berteriak. “Bisa…!” jawab serempak puluhan ribu orang. Kembali, untuk ketiga kalinya Presiden meneriakan, “Indonesia?!” ” Bisa..!” “Terima kasih,” kata Presiden mengakhiri ” Deklarasi Bisa!” Slogan ” Indonesia Bisa!” diluncurkan sebagai awal pencanangan Kebangkitan Indonesia. Slogan “Indonesia Bisa!” diluncurkan bersamaan dengan logo 100 Tahun Kebangkitan Nasional bergambar angka 100 dan tiga bendera merah putih serta tulisan “Indonesia Bisa!” Tiga bendera melambangkan tiga visi dan misi. Visinya meningkatkan kesadaran berbangsa, menguatkan jati diri, dan bergerak menuju bangsa maju di dunia. Misinya menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dan semangat juang masyarakat. Memperkuat kepribadian bangsa, memperkokoh nilai-nilai budaya bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional. Mempertebal jiwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang damai, adil, dan demokratis. Huruf Indonesia berwarna merah melambangkan tekad dan keberanian. Huruf Bisa berwarna hitam melambangkan ketegasan.

Sebelum mendeklarasikan “Indonesia Bisa!”, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden MH Jusuf Kalla bersama istri Ny Ida Jusuf Kalla, menyaksikan berbagai atraksi dan pertunjukan kolosal dari sekitar 30 ribu pendukung acara, mulai dari nyanyian Indonesia Raya oleh Edo Kondologit, terjun payung, drum band, nyanyian oleh DI3VA, Agnes Monica, Harmoni Nusantara, Tarian Saman, Perkusi Nusantara, Tarian dan Nyanyian Nusantara, hingga atraksi beladiri oleh TNI dan Polri, atraksi 1.000 pesilat, dan reog Ponorogo. Edo Kondologit kemudian menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, dilanjutkan tarian para pelajar, dan barisan 28 anak-anak Indonesia berprestasi dunia di bidang olimpiade fisika, matematika, astronomi, juara catur dunia SD. Dua anak berprestasi dunia kemudian melewati suatu jembatan menuju mimbar kehormatan, untuk menerima penyerahan obor dari Presiden.

​Obor kemudian dibawa berlari-lari kecil sepasang pelajar itu menuju tempat untuk menyalakan obor yang akan terus hidup di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pada peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional itu, menjelang Presiden membacakan Deklarasi “Indonesia Bisa!” , juga diperdengarkan lagu “Majulah Negeriku” ciptaan Susilo Bambang Yudhoyono, yang syairnya dikarang khusus pekan ini untuk memperingati hari lahirnya organisasi Boedi Otomo pada 20 Mei 1908. 

Posting Komentar

 
Back To Top